Tau
bunglon kan? Reptil yang terkenal sebagai penyamar kelas kakap, ia
berpartisipasi; mengambil peran dalam sistem bernama kehidupan dengan mengubah
warna tubuhnya. Ya, begitulah caranya , ia
akan mengubah warna tubuhnya menjadi seperti sesuatu yang paling dekat dengan
dirinya (yang menyentuh kulitnya lebih tepatnya). Bunglon adalah salah satu
jenis Chameleon dari 100 jenisnya. Ada yang hanya bisa mengubah warna tubuhnya
dari hijau ke coklat dan sebaliknya. Dan banyak diantaranya yang bisa berubah
ke banyak warna. Chameleon memberi kemampuan bunglon untuk mengubah warna
tubuhnya.
Pernahkan
bertanya kenapa bunglon mengubah warna tubuhnya? Beradaptasi dengan lingkungan
kah? Bentuk pertahanan kah? Untuk menggoda pasangannya kah? Atau takdir (gak
ilmiah banget yang ini) . Dari yang saya baca sih dari berbagai sumber (blog,
web, dll) hampir benar semua (kecualli
yang terakhir).
Ketika Chameleon coklat ingin berjemur di bawah sinar matahari,
maka si chameleon akan mengubah warna kulitnya menjadi hijau untuk
memaksimalkan refleksi sinar matahari yang di dapat.
2. Suhu
Ketika suhu dingin, kulit chameleon akan berubah berwarna gelap
untuk memaksimalkan penyerapan panas.
3. Mood
Kemudian, bunglon juga bisa mengubah warna kulitnya karena
“ditantang” sesama bunglon untuk menjadi merah, misalnya. Atau, bisa juga
karena ingin menarik perhatian betina, bunglon jantan akan mengubah warna
kulitnya menjadi ungu, buru, atau lainnya.
4. Kamuflase
Kemampuan berubah warna atau kamuflase
alami pada bunglon membuat hewan ini mampu menghadapi dan menyesuaikan diri
terhadap beberapa kondisi.
5. Peringatan
memperingatkan tetangga-tetangganya
akan keberadaan bahaya yang mengintai.
6. Komunikasi
Perubahan warna
ini juga memiliki fungsi untuk menjadi salah satu cara berkomunikasi hewan ini.
Bunglon jantan di beberapa spesies akan mengubah warnanya ketika sedang
bersiap-siap untuk berkelahi, ungkap Campbell.
` 7. Menarik Perhatian
Bunglon juga menggunakan warna tubuhnya untuk
menunjukan ‘availability’ masa produktif seksualnya. Panther cameleon jantan
akan mencari pasangannya dengan memamerkan warna-warni perpaduan biru, hijau,
oranye, kuning, merah dan putih untuk memikat bunglon betina.
Dan…..yang paling menarik bagi saya yaitu kamuflase!
Kamuflase sendiri adalah suatu metode yang memungkinkan sebuah organisme atau
benda yang biasanya mudah terlihat menjadi tersamar atau sulit di bedakan
dengan lingkungan sekitaranya (mari kita sebut ini menyatu dengan lingkungan) .
Untuk apa bunglon berkamuflase?
Jawabannya adalah untuk melindungi diri. Perubahan warna bunglon termasuk kemampuan mimikri artinya... sifat
yang cendrung melindungi diri, ada banyak cara melindungi diri :), salah
satunya berubah warna ini.
Melindungi diri itu…sifat alami mahkluk hidupkan? Baik tumbuhan,
hewan, apalagi manusia. Kenapa sampai ada yang namanya ‘egois’? ‘overprotektif?,
‘egois’ karna manusia ‘terlalu’ melindungi dirinya sendiri, sementara ‘overprotectif’
karna manusia terlalu melindungi terhadap apa yang mereka rasa adalah mirik
mereka. Beralasan adalah salah satu cara manusia untuk melindungi dirinya dari
tuduhan yang diajukan agar ‘punish’ yang didapatkan menjadi sesuai dengan
keinginan mereka. Ada juga beberapa jenis ‘bohong’ yang termasuk melindungi
diri, sebenarnya sih…itu masih ke ‘beralasan’ hanya saja alasan yang mereka
buat terlalu mengada ngada sangat jauh dari kenyataan, jadilah itu namanya
berbohong. Ahh…satu lagi, yaitu berkamuflase! Ya…seperti bunglon tadi,
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Jika bunglon akan ‘merubah warna menjadi
seperti yang ada di sekitarnya’ manusia akan ‘merubah sifat seperti yang ada di
lingkungannya’ (mengerti maksudnyakan?). Berarti…jadinya sama dengan menipu
dong? Berganti ganti sifat setiap dalam situasi yang berbeda?mempunyai banyak
kepribadian? Bukan, bukan begitu. Ah…coba kita pahami dulu bagaimana bunglon
menganti warna kulitnya…
Proses mimikri ( berubah warna ) pada bunglon bukan
disebabkan oleh hormon, tetapi karena kulit bunglon berlapis2 dan dilapisan
atas terdapat sel khusus.. dengan pigmen masing2 warna yang dapat kontraksi
melebar dan mengecil yang disebut sel melanophores (chromatophores) ada sel berwarna
biru, merah dan hijau...kalau salah satu melebar… maka spektrum sinar
matahari akan di pantulkan dan kulitnya
berubah warna, dan jika semuanya mengkerut lapisan bawahnya ada bagian dengan
pigmen melanin yang berwarnay kehitaman. Perubahan warna pada bunglon berawal bari ketika mata bunglon
menangkap warna lingkungan sekitarnya, kemudian cahaya ini disalurkan ke bagian
epitalamus. Selanjutnya, epitalamus akan mengolah rangsang yang masuk lalu
menghantarkannya ke seluruh saraf tepi di semua permukaan kulit bunglon dan
chromatophore akan menangkap pesan dari otak tersebut. Dengan begitu,
chromatophore akan membesar atau mengecil. Membesar atau mengecilnya chromatophore
akan mengakibatkan pigmen-pigmen bercampur dan akan membentuk warna yang
menyerupai lingkungan sekitarnya.
Ahh..jadi begini maksud saya. Dalam konsep ini bunglon tidak
‘mengganti’ warnanya, melainkan hanya ‘menyembunyikan’ warna yang satunya dan ‘memunculkan’
warna yang lainnya. Bunglon toh tetap bunglon, walau menepel pada pohon, Ia
tetap bunglon, tidak akan berugah jadi pohon, walaupun menempel pada gajah, ia
hanya akan meniru warna gajah, bukan menjadi gajah. Yang berubah hanya luarnya,
bukan keseluruhannya, demi melakukan sifat alamiahnya. Dan jika di terapkan pada
manusia jadinya…manusia bukannya berganti-ganti sifat, hanya saja ‘menyembunyikan’
sifat yang satunya dan ‘memunculkan’ sifat yang lainnya. Untuk apa? Ya untuk
beradaptasi tadi, menyatu dengan lingkungan, bersembunyi dari musuhya, menarik
lawan jenisnya, sesuai moodnya, dan lainnya. Itu semua…alami kan?
Mmm…. Tapi, ada banyak spesies bunglon, seperti Namaqua dan
Brygoo hanya bisa berubah dari coklat atau abu-abu menjadi hijau dan kembali
lagi. Dan pada manusia, ada juga beberapa ‘spesies’ yang seperti itu, yang
kurang bisa menyatu dengan lingkungan, yang kurang bisa beradaptasi,
berkamuflase. Kalau pada manusia sih…orang-orang seperti itu biasanya sih
manusia yang tidak fleksibel, kaku, dan cenderung keras kepala. Mereka biasanya
mengangap benar apa yang mereka anggap benar, walaupun belum tentu di
lingkungan sekitarnya juga begitu. Mereka melakukan apa yang ingin mereka
lakukan, tanpa memerhatikan lingkungan tempatnya tinggal. Tapi bunglon tetaplan
bunglon, mereka juga berganti warna, hanya saja kurang berfariasi ^^, dan
akibatnya adalah….jadi kurang bisa menyatu dengan lingkungan, dengan
komponen-komponen yang ada didalamnya, dengan manusia-manusia lainnya, itu yang
utama, sementaran selanjutnya adalah jadi tidak bisa menarik lawan jenis
misalnya, atau kurang bisa berkomunikasi misalnya?. Itulah pentingnya
fleksibilitas, menjadi fleksibel.
Ah..cukup ya? Mengerti atau tidak…ya begitulah intinya. Kalau
tidak mengerti, mungkin bahasa saya yang kaku, tidak fleksibel :p. Tapi soal
baik atau buruknya…salah atau benarnya…itu tergantung apa yang kalian tangkap.
Salam manis dari gadis bunglon~~~ ^__^
Sumber :
bunglon reptil paling unik di dunia menurut saya :D
ReplyDeletebetul...\
Deletebunglon itu reptil ajaib :D
nice post nie.
ReplyDeletePenampilan bloeh berubah, tetapi jati diri harus tetep.
Salam kenal
terimakasih.
Deleteyap betul sekali. orang lain boleh pake topeng, kita harus asli ^^
wahhh..templatenya bagus.. imut kyk foto profil orangnya :D
ReplyDeleteKunjung balik yak..^_^
trimakasih...jadi GR ni..hehhe
Deletesipp..^^
Infonya bagus, keren, dan menarik sob. Ditunggu posting selanjutnya Kunjungi balik ke blog saya www.ankurniawan.blogspot.com
ReplyDeleteMakasih infonya gan memang Artikel yang luar biasa gan, sangat bermanfaat. terimakasih bangyak sudah mau share.
ReplyDeletedi tunggu artikel berikutnya gan.
salam bloggers samsoftware-cyber
ada juga ni informasi yang sangat Penting, Panas, Perlu dan Seruu
saya bukan gan..tapi sista. hehehe.
Deletesipp...^^