Nov 4, 2012

Hallo!!!!

ahh...
udah lama banget ya saya ngak update ni blog??
ckcckc...

emang saya akuin, pada dasarnya saya itu pemalas, males nulis, apa lagi yg panjang panjang...apalagi klo isi yg saya post itu tentang curhatan atau apa gitu...males dah pokoknya XD. saya lebih suka merangkai kata kata pendek dengan makna yg tersembunyi kaya puisi.
pendek, simple, dan mewakili perasaan saya tanpa harus terlalu blak blakan dan capek nulis.
lah tapi...ngapain dong saya bkn blog klo males nulis mah ...hhahaaha
bukan males males banget sih sebenrnya, cuma harus nunggu mood saya yg pas aja gtu baru mau nulis..(apa bedanya XD)
ditambah...beneran,serius, aslinya, saya sibuk! XD
banyak kegiatan mamen....

tapi..mulai sekarang saya akan mengaupdate blog ini lagi!!!! :-D
mungkin hanya dengan puisi dan kata kata or somethin' yg tentunya pendek. Mungkin sekali kali saya akan publish fanfic atau cerpen saya. mungkin juga beberapa tulisan yg rada panjang atau artikel hasil copas XD.

oya, bantu promosiin ni blog dong??
hhahhaha

#Have nice a night (?) guys!!

Tetap Melayang (Puisi)

aku kehabisan parasut.
aku kehabisan nafas...dan kau memberinya.

aku mulai lupa jalan pulang.
aku mulai lupa letak rumah. kau tak mengizinkanya.

aku mulai kehabisan cara, untuk jatuh tanpa patah.
iya, aku rapuh.

mungkin...
aku akan di sini. menetap di sini.
mengabu bersama waktu.
membaur di nafasmu.

karna mungkin jika aku jatuh...
aku tak akan pernah kembali utuh.

Racun Hati (Puisi)

                    Racun Hati

Tawa mu bukan tawa.
Kata mu hampa.
Hilang. Lepas. Terbang.
Jatuh. Luka. Menghujam.

Apa yang kau sesali sebenarnya?
Dia atau hati?
Apa yang kau inginkan sebenarnya?
Membawa atau lupa?

Aku tau kau terluka.
Pesakitan.
Langkah tanpa tujuan.
Miskin harapan.

Lalu menghampiriku dengan senyum semu.
Mengadu.
Merancau tentang mimpi mimpi indah.
Tentang pelangi yang kau rangkai namun patah.

Apa yang kau mau dariku?
Menutup lukamu?
Pengganti pagi?
Atau...hanya selimut di malam hari?

Wahai jiwa yang mengabur.
Wahai hati yang mengaum.
Racun yang kau telan terlalu hitam.
Maaf... aku tak punya penawarnya.